Senin, 22 Juli 2013

Tips mewaspadai akibat Banjir

Hujan deras atau curah hujan berlebihan sangat mengkhawatirkan terutama bagi kita yang tinggal di lokasi rawan banjir. Atau mungkin ada juga istilah banjir kiriman yang tidak ada sebab akan tetapi tiba-tiba di lokasi kita mendadak banjir. Istilah peribahasanya "tidak makan Nangka akan tetapi terkena Getahnya...".

Banjir di rumah mungkin tidak menjadi masalah, karena bagi mereka yang tinggal di daerah rawan banjir sudah biasa dan dapat memperkirakan saat-saat kedatangan banjir ataupun tingginya permukaan air. Sehingga penyelamatan terhadap barang-barang berharga dapat dipersiapkan terlebih dahulu sebelum banjir datang.

Yang menjadi masalah adalah bila kita terkena banjir dalam kondisi kita sedang dalam perjalanan, baik perjalanan berangkat kantor, pulang kantor, perjalanan jauh dan lain sebagainya. Yang akhirnya dengan sangat terpaksa mungkin nekad menerjang banjir (karena memang kita tidak mengetahui situasi dan kondisi jalan), untuk itu bersiaplah kantong Anda dikuras untuk memperbaiki kerusakannya.

Ada beberapa komponen yang biasanya rusak, bahkan kerusakannya bisa fatal dan dana yang dikeluarkan juga cukup besar. Inilah komponen yang biasanya rusak yang diakibatkan terkena air atau banjir, yaitu :

(1) Water Hammer
Air masuk ke dalam ruang bakar saat mesin bekerja. Akibatnya, piston yang mengompres udara dan bahan bakar tercampur air. Karena air zat yang tidak bisa dikompres, maka akan terjadi tekanan sangat tinggi di ruang bakar yang mengakibatkan piston berlubang, setang piston patah serta blok mesin pecah. Sialnya, kerusakan akibat water hammer tidak termasuk risiko yang ditanggung asuransi. Biaya perbaikannya bisa mencapai puluhan juta dan bahkan sampai ratusan juta (tergantung dari jenis Kendaraan).

(2) Rem berkarat
Kampas rem dan piringan rem mudah berkarat dalam kondisi lembab. Saat kita menarik rem tangan, kampas belakang bisa menempel dengan piringannya. Gejalanya terasa ketika kita melepas rem tangan, laju Kendaraan menjadi tertahan, ini terjadi karena rem tidak dapat kembali pada posisi netral. Jadi, upayakan setiap habis menerjang banjir, injaklah pedal rem (dengan kaki kiri) sedikit sembari tetap menekan pedal gas. Langkah ini akan membuang air serta menimbulkan panas pada rem sehingga air menguap.

(3) Oli tercampur air
Ketika kita menerjang banjir, air akan berusaha masuk melalui celah-celah. Salah satu bagian yang rentan disusupi air adalah transmisi. Oli yang bercampur air akan kehilangan daya lumasnya dan lebih rentan terkena karat. Namun sebelum karat muncul, daya lumas oli yang berkurang menjadikan aus secara dini. Pada transmisi otomatis, pelumas yang terkontaminasi air akan menyebabkan kerusakan pada pelat kopling berlapisnya. Cara mencegah kerusakan periksa warna oli setelah menerjang banjir. Oli yang tercampur air akan berwarna lebih muda dan bersifat lebih cair. Segera ganti olinya, bila sampai terjadi kerusakan, potensi kerugian mencapai puluhan juta rupiah.

(4) Kopling Menempel
Kendaraan dengan transmisi manual, setelah menerjang banjir jangan langsung parkir. Karena air yang merembes ke kopling membuat komponen tersebut dekrupnya menjadi lembab dan mengakibatkan adhesi yang kuat antara pelat kopling dan dekrup. Jangan kaget bila esoknya transmisi sulit dioperasikan. Karena plat kopling dan dekrup menempel dan berkarat.

(5) Alternator korslet
Alternator fungsinya adalah mengubah putaran mesin menjadi arus listrik. Sebetulnya komponen ini rentan rusak bila terkena air. Alternator ini di dalamnya banyak terdapat IC (integrated circuit) sehingga akan sangat mudah rusak bila terendam air.

(6) ECU (Komputer)
Kendaraan mulai keluaran akhir periode tahun 80an banyak yang menggunakan sistem ECU (Electronic Control Unit / Komputer). Sehingga sistem kerja mesin banyak dikontrol oleh ECU ini. Banyak perangkat elektronik yang terhubung dengan sensor-sensor yang berfungsi untuk mengatur sistem kerja mesin kendaraan. Bila sampai perangkat ini terendam air, diyakini pasti akan rusak. Posisi ECU ini biasanya tersembunyi atau disimpan di sekitar bawah Dashboard, ketinggiannya di bawah tempat duduk.

Semoga bermanfaat.


Wassallamu'allaikum WrWb.